Sabtu, 14 April 2012

"Mangir Langsat"

          Wanita cantik itu berdiri tepat didepan pohon mangga yang telah ditebang, dengan rambut yang dikepang dipinggir,kebaya kuning dan samping coklat panjang, sedang memperhatikan ke arah ku, kamipun saling pandang, tak begitu rasa takut mendera dalam diriku hanya keheranan saat melihat wanita itu yang juga tersenyum padaku, baunya sangat menyengat bau mangir langsat, kalian tau apa itu mangir? mangir itu seperti sejenis bahan-bahan kecantikan pada jaman dulu, sejujurnya akupun tak begitu tau apa itu mangir namun saat melihat wanita itu feeling ku seketika berbicara "ia baru saja mengenakan mangir berwarna kuning langsat, dan baunya sangat tajam" entah itu bau atau harum sulit untuk ku bedakan. Dia terus melihat ke arah ku, dengan senyumnya seakan ingin menyampaikan sesuatu padaku, rasa penasaranpun datang keingin tauan ku seakan memanggil wanita itu untuk mendekati ku, namun ia tetap dengan jaraknya yang tak begitu jauh dengan ku, "siapa dia?sedang apa dia?apa yang ingin dia katakan?" pertanyaan-pertanyaan itu terus bergeliat dikepala ku. Itu adalah wanita yang aku lihat saat aku hendak membuka pintu gerbang ku untuk masuk ke dalam rumah, beberapa saat sebelumnya saat aku berjalan pulang ke arah rumah ku, tepatnya jam 23.30 malam, karena modem dirumah ku mati, aku yang saat itu terpaksa harus bolak-balik ke warnet untuk mengerjakan tugas hingga malam, membuka pertemuan ku dengan sesosok wanita desa yang baunya mangir langsat. Beberapa menit sebelum aku bertemu wanita itu, aku yang sedang berjalan ka arah rumah ku sambil menundukan kepala, namun saat aku menanggah kulihat ke jalan atas rumah ku, tak tampak dua rumah di atas dan gang kecil yang menghubungkan komplek rumah ku dengan kampung belakang, 

"kemana gang nya?dua rumahnya pun tak ada" jalan yang luas dan gelap dengan pohon-pohon tinggi yang aku lihat, gang dan rumah-rumah itu seakan menghilang, saat akan membuka pintu gerbang rumah ku, disitulah ku cium bau mangir langsat arahnya tepat dari sebelah kiri ku depan pohon mangga yang sudah ditebang, akupun menolehkan kepala ku ke arah bekas pohon mangga tersebut, wanita cantik berkepang dengan baju kebaya nya berdiri disana melihat ke arah ku sambil tersenyum, beribu pertanyaan menghampiri fikiran ku, "siapa dia?sedang apa dia?mau apa dia?" 

          Kesadaran akan dunia yang aku lihat, dunia yang tak bisa dilihat dengan kasat mata, menyadarkan ku untuk tidak terlalu menghiraukan, aku percaya setiap malam adalah dunia mereka, mereka tak akan mengganggu, mereka hanya melakukan aktifitas mereka, tak jarang aku melihat aktifitas mereka di malam hari, kehidupan mereka, tempat-tempat mereka yang mungkin tidak semua orang bisa melihatnya, namun aku tak ingin masuk dalam dunia mereka, cukup melihat dan mendengar, satu keluarga hantu pun yang sedang berkumpul layaknya kehidupan manusia dengan aktifita-aktifitasnya sering kulihat, bahkan terkadang mereka mengajak ku untuk berkumpul dengan mereka, namun aku sadar aku punya jarak dengan mereka, ku tolak dengan cara yang baikpun mereka mengerti, tapi aku takkan menolak jika ada dari mereka yang ingin berinteraksi dengan ku, menceritakan apa yang ingin mereka ceritakan, dengan doa-doa, wejangan-wejangan yang Kyai Enjang berikan padaku, sekarang aku siap mendengarkan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar