Sabtu, 14 April 2012

"Alunan Tidung"

          Dingin, hening, lembab yang kurasakan. Malam ini tak seperti biasanya sunyi... sangat sunyi..., suara segerombolan lebahpun tak ku dengar lagi, tersirat dalam hati akupun bertanya "kemana mereka??" takut yang dulu kurasakan takut jika harus mendengar suara-suara mereka seperti segerombolan lebah yang akan menyengat ku, seketika berubah menjadi rasa rindu, rindu dengan kebisingan asap-asap kecil yang berseliweran disekitar ku, sulit untuk ku terlelap malam ini, namun lamunan ku membawa aku ke dalam tidur ku, perlahan-lahan akupun mulai terlelap. Setelah beberapa lama mata ini terpejam, namun entah mengapa seketika aku mendengar alunan yg lembayung, entah itu apa. Aku yang saat itu terbangun namun dengan mata yang tetap terpejam, ku coba untuk lebih mendengarkan alunan itu, semakin tajam dan semakin tajam. Yah..terdengar sangat jelas suara sinden yang sedang mangalunkan syair dalam bahasa jawa terdengar sangat merdu, diiringi gamelan, suling bambu, bonang dan alat-alat musik tradisional lainnya yang sangat jelas ku dengar. Akupun mulai membuka mata ku perlahan-lahan, kulihat tepat di arah jendela kamar ku, kulihat diluar sana wanita dengan kebaya berwarna merah menyala lengkap sampingnya seperti sedang duduk di atas tikar berwarna coklat namun masih samar-samar kulihat, diikuti alunan alat-alat musik tradisional yang sedang dimainkan oleh beberapa pria yang juga mengenakan kebaya beserta blangkonnya. Tak kulihat jelas wajah mereka, sindenpun seakan menundukan kepalanya.

          Cukup lama sinden itu bersenandung, aku hanya bisa terdiam sambil menikmatinya, tanpa tersadar waktu sudah menunjukan pukul 02.00 dini hari. lembut yang aku rasakan nyaman dan sangat merdu meskipun ada sedikit kegelisahan yang aku rasakan, aku mencoba untuk tertidur kembali, tapi cukup sulit pula untuk aku terlelap karena aku terlalu menikmati alunan itu alunan tidung alunan yang sangat hening untuk didengar. Malam ini apa yang aku dengar tak akan ku jadikan suatu hal yang mengganggu ku namun akan ku jadikan sesuatu hal yang dapat mengantarkan ku ke dalam tidur ku yang lelap. Aku memutuskan untuk merebahkan kembali tubuh ku dengan berbalut selimut tebal sambil memejamkan mata ku dengar alunan itu kurasakan dalam setiap nada-nada nya yang terdengar jelas namun jauh dan menggema ku hirup dalam setiap nafas ku, hingga aku mulai terlelap nyenyak dalam tidur ku sampai lantunan adzan berkumandang.

Hingga aku terbangun, aku hanya bisa tersenyum mengingat apa yang aku lihat dan aku dengar semalam, Alunan yang merdu dan nyaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar