Jumat, 13 April 2012

HIJAB (Part 3)

         Kejadian melihat sosok makhluk menyeramkan dengan badan yang besar, tinggi, hitam, rambut yang berantakan seperti akar-akar pohon, jari-jari beserta kuku-kuku nya yang panjang membuat ku jatuh sakit, sudah lewat 4 hari aku tak masuk kuliah karena badan ku yang lemas dan kepala ku yang pusing membuat aku harus beristirahat di rumah, papa pun tak mengijinkan aku masuk kuliah dengan kondisi yang tak memungkinkan ini. Seharian dirumah itu sangat membosankan, menjelang sore, Nia pacar kakak ku mengunjungi ku kerumah untuk melihat keadaan ku, rasa bosan ku mulai berkurang saat Nia datang kerumah, aku memasakkan telor kecap untuknya kitapun makan bersama dirumah. Waktupun menunjukan pukul 18.00 dimana adzan maghrib berkumandang, aku dan Nia bergegas melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslimah, selesai shalat kita kita duduk dikursi ruang tamu sambil menonton tv yang aku balikkan ke arah aku dan Nia,hingga tak terasa jam menunjukan pukul 20.00 malam, karena takut pulang kemalaman kerumah Nia bergegas pulang, dengan mengenakan jas hujan karena malam itu memang hujan. Aku mengambil jaket dan mengantarkan Nia sampai depan gerbang rumah ku, Nia menaiki motornya yang kemudian menjalankan motornya. Rasa bosan yang aku rasakan membuat aku ingin kuliah, aku memutuskan kalau besok aku akan pergi kuliah, dengan mengenakan jaket yang ada kupluknya, malam itu setelah kepulangan Nia, aku melangkahkan kaki ke arah warung tak jauh dari rumah ku untuk membeli shampo, aku berjalan dengan kepala menunduk, setelah membeli shampo masih di depan warung tersebut saat aku akan pulang kerumah, ku balikan badan ku dan ku tanggahkan kepala ku, dan.. "Ya Tuhan.... apa ini???" banyak sekali asap-asap berseliweran disekitar ku, mengelilingi ku, aku lihat sekeliling ku, dengan mata yang terbelalak jantung yang bedegup kencang aku mulai merasa panik, ingin sekali berteriak agar satu orang saja dari tetangga ku keluar dari rumahnya, namun sulit sekali untuk mengeluarkan kata-kata pun sangat sulit, karena malam itu hujan jadi tak ada satupun warga yang aku lihat diluar rumah, sepi sangat sepi, ku balikkan kepala ku untuk melihat ke arah jalan dibawah rumah ku dan aku melihat bayangan seorang anak kecil bertaring sedang berdiri di depan salah satu rumah tetanggaku, lalu ku tolehkan kepala ku ke arah jalan di atas rumah ku, tepat di ujung gang aku melihat sesosok bayangan putih yg melesat terbang ke atas, juga asap-asap putih yang berseliweran kesana-kemari. Aku tak bisa mengatakan apapun, ku paksakan kaki ku berjalan menuju rumah, bergegas aku masuk ke dalam kamar, seketika badan ku menggigil lagi, kepala ku mulai terasa sangat sakit, ku jambaki rambut ku sendiri sambil menjerit-jerit ketakutan, kemudian kakak ku Mahesa menelepon ku, ia kaget mendengar aku menjerit-jerit menangis ketakutan di telepon, sambil menangis ketakutan aku berkata pada kakak ku di telepon "mereka ada, aku lihat banyak!!!!" 


Dengan berusaha menenangkan ku, di telepon pelan-pelan kak Mahes membimbing ku dengan bacaan-bacaan doa, saat sudah mulai merasa tenang namun tetap dengan badan yang menggigil dan rasa takut yang sangat dalam aku menelepon papa, sambil menangis, papa bergegas pulang, namun malam itu lama sekali papa tiba dirumah, ternyata papa mampir ke sebuah pesantren tak jauh dari rumah ku, untuk menemui seorang Kyai bernama Kyai Enjang, papa menceritakan dengan singkat apa yang terjadi padaku tadi, kemudian Kyai Enjang memberikan air minum aqua yang sudah dibacakan doa-doa. Setelah mendapatkan air tersebut papa langsung bergegas pulang, sesampainya dirumah papa memberikan air itu untuk ku minum dan menuntun ku ke arah kamar mandi untuk di wudhukan oleh ku, akupun mulai merasa tenang dan bisa tertidur dengan lelap. Kyai Enjang berpesan pada papa, kalau aku sudah tenang bawa aku ke pesantren untuk menemui Kyai Enjang, karena beliau melihat sesuatu yang ganjal pada diriku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar