Jumat, 13 April 2012

HIJAB (Part 2)

Hari ini ku lalui waktu ku seperti biasa, kegiatan-kegiatan ku jalani sebagaimana mestinya, tapi hari ini aku sangat lelah sekali menjalankan aktifitas kuliah dari pagi hingga menjelang malam. Waktu menunjukan pukul 17.30 sore hari, aku menyebrang jalan depan kampus ku, ku hentikan angkot untuk ku naiki, hari ini aku pulang sendiri jalan kerumah dari kampus ku sangat jauh bisa memakan waktu 1 jam itupun jika tak ada hambatan, tapi sore itu jalanan sangat macet hingga aku tiba di daerah rumah ku tepat pada pukul 20.00 malam hari, yaa masih lumayan siang sih, sesampai di depan komplek rumah ku dimana ada patung kuda yang biasa ku sebut "PATUNG KUDA JEMPING" haha.. karna kaki kuda nya mengangkat, disitu lah banyak ojek-ojek mangkal hingga malam, masih harus naik ojek untuk sampai ke depan rumah ku. Aku duduk di jok motor ojek yang aku naiki, dengan telinga yang terpasang headset sambil mendengarkan lagu ku lewati perjalanan kerumah ku yang lumayan jauh juga dari tempat ojek-ojek mangkal itu. Karna asyik mendengarkan lagu yang ku putar, aku dilupakan akan kejadian yang aku alami saat melewati pabrik kosong yang sudah tak layak pakai itu.


Aku memejamkan mata menikmati setiap alunan lagu yang sedang aku dengar malam itu, romantiskan duduk bersama tukang ojek sambil mendengarkan lagu? Akupun tersadar saat mulai menaiki tanjakan dimana persis kulewati pabrik kosong tersebut, aku tak melihat apapun seperti yang aku lihat malam ketika aku pulang bersama papa, namun setelah melewati pabrik itu seketika entah mengapa ingin sekali aku menolehkan kepala ku untuk melihat ke arah pabrik tersebut, dengan perlahan-lahan ku balikkan kepala ku, dan.... Ya Tuhan aku melihatnya lagi, sosok makhluk hitam tinggi besar dengan rambut yang berantakan seperti akar juga jari-jari tangan beserta kuku nya yang panjang dan ini lebih menyeramkan dari sebelumnya, karna makhluk itu menoleh ke arahku dengan mata yang bulat besar merah melototi ku, aku langsung panik hingga menepuk-nepuk punggung tukang ojek yang aku naiki untuk menjalankan motornya agar lebih cepat sambil marah tukang ojek itu berkata dalam bahasa sunda "tong nyingsieunan atuh neng,ieu teh geus peuting!!!" (jangan nakut-nakutin neng, ini tuh udah malam) akupun mulai menangis ketakutan, fikiran ku mulai tak karuan.

 Sesampai dekat rumah ku, aku langsung melemparkan uang dan berlari menuju rumah ku, dengan kaki tangan yang bergemetar, jantung yang bedegup sangat kencang, rasa takut yang amat sangat takut, aku lekas membuka pintu rumah ku berlari ke arah kamar dan merebahkan tubuh ku di atas kasur, badan ku mulai menggigil tubuh ku mulai panas, aku langsung menghubungi papa untuk segera pulang.

Tak lama kemudian papa pulang, papa langsung membacakan doa-doa untuk ku, bergegas shalat dikamar ku, aku mulai merasa tenang, badan ku pun tak menggigil lagi, malam itu papa tidur dikamar ku untuk menemani ku. Hingga menjelang pagi, badan ku sangat lemas mengingat kejadian semalam aku hanya bisa meneteskan air mata sambil meminta ampun atas apa yang aku lihat "Ya Tuhan, lindungi aku...kenapa aku harus melihatnya lagi? hal yang tak ingin aku lihat, ampun Tuhan.."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar