Jumat, 13 April 2012

HIJAB (Part 4)

          Seminggu berlalu yang terjadi padaku, ku lihat banyak penampakan-penampakan aneh. Setelah malam dimana aku diberikan air doa oleh Kyai Enjang, keesokan harinya tepat pukul 07.00 pagi hari papa mengajak aku ke pesantren untuk menemui Kyai Enjang, beliau sangat ramah dengan senyum yang terbuka beliau menyambut kedatangan ku dengan papa, beliau tak langsung menanyakan apa yang aku lihat, dengan sedikit basa-basi untuk menghangatkan suasana beliau membuka percakapan antara aku, papa, dan beliau dengan menanyakan "gimana keadaan neng sekarang?sudah tenang?" aku hanya bisa menganggukan kepala. Beliau pun mulai menanyakan satu persatu apa yang aku alami, ku ceritakan pelan-pelan, hingga beliau menyuruh ku untuk menatap matanya dan mengucapkan kata "bismillahirohmanirohim" sebanyak 7 kali. Setelah ku lakukan dengan hati yang ikhlas, aku melihat bayangan yang bercahaya putih tepat dibelakang Kyai Enjang tersebut, "neng lihat dibelakang bapak?ada apa?" aku tak dapat berkata-kata, aku hanya menganggukan kepala dengan mata terbelalak melihat sesuatu yang ada dibelakang Kyai Enjang, beliau hanya tersenyum, dan mengambil mangkok kecil yang didalamnya terdapat banyak lafad-lafad al-quran, dengan berisi air yang harus ku minum, beliau pun memberikan aku wejangan ayat al-quran untuk ku baca setiap hari, ayat pertama untuk melindungi ku dari makhluk-makhluk yang aku lihat, kemudian ayat kedua untuk ketenangan jiwa.

          Setelah semuanya selesai Kyai Enjang baru menjelaskan yang sesungguhnya, HIJAB ku telah terbuka, kalian tau HIJAB? HIJAB adalah mata bathin, semua orang memiliki HIJAB untuk merasakan sesuatu hal dengan peka namun tak semua orang memiliki HIJAB yang terbuka sehingga mereka hanya bisa merasakan dengan tak melihat, HIJAB ini sudah ku miliki sejak aku masih dalam kandungan, bisa dibilang ini kelebihan kalau dalam bahasa gaul ini disebut "sixtsense" ini anugrah yang diberikan Sang Maha Pencipta kepadaku, kelebihan ini tak bisa dihilangkan oleh siapapun, sekalipun harus hilang hanya aku sendiri yang bisa itupun harus dengan kehendakNya, kini HIJAB ku sudah terbuka kembali dan aku harus menerima kenyataan ini dengan ikhlas itu yang dijelaskan Kyai Enjang padaku.

         Entah apa yang akan terjadi padaku esok hari dan seterusnya, tak terbayang oleh ku, khawatir yang aku rasakan, mungkin akan ada yang lebih menyeramkan yang aku lihat? entahlah, aku hanya bisa pasrah menerima kenyataan ini, dan kini aku hidup dengan melihat dua dunia, dunia ku (dunia manusia) dan dunia mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar